Bisnis bukan hanya tentang jualan dan untung.
Assalamualaikum, sebenarnya cukup pagi untuk menuliskan beberapa uneg-uneg disini, ya tapi bedanya ini mungkin bisa jadi sharing pengalaman tentang dunia bisnis dan entrepreneur ya hehe
sedikit membedah mengenai ecommerce, tanpa kita sadari mungkin untuk siapapapun yang sedang berusaha, berbisnis pastilah erat kaitannya dengan yang namanya customer kan? mungkin banyak orang berpandangan bisnis ya tentang berapa banyak penjualan dan untung. namun, setelah kesini-kesini, saya punya pendapat lain tentang bisnis, terutama ketika saya berhadapan langsung dengan customer dengan pembelian sebuah barang. ketika posisi kita adalah seorang yang menjual, maka mungkin mindset kita sebenarnya tidak hanya untung, tapi kita dihadapkan oleh sebuah amanah, tanggungjawab dan juga sebuah kejujuran. ini tentang norma. mungkin hal inipun juga pernah kita alami sebelumnya ketika kita belum merasakan seperti ini.
ada rasa dimana apa yang kita jual adalah, harus sesuatu yang kita mau jika kita diberikan jualan seperti itu. contohnya seperti ini, kita ingin menjual sebuah laptop, dengan harga sekian dan fasilitas sekian. sebelum kita berikan penawaran ke customer dengan semua hal yang ada dilaptop itu, tanyakan pada diri kita terlebih dulu, jika saya diberikan sebuah penawaran seperti itu apakah saya mau, kenapa saya mau dan jika saya tidak mau kenapa? mengambil persepsi sudut pandang diri sendiri sebelum mengamalkannya ke orang lain menurut saya sebuah strategi marketing berbasis psikologi, memang ada didalam sebuah buku bapak hermawan kartajaya, bahwa marketing adalah tentang sebuah nilai, nilai apa yang ingin kita sampaikan yang bukan hanya sebuah produk dan harga, tapi ada sebuah nilai yang berharga yang kita perlu membayarnya.
Okey, ini seru sih..
Kadang kita menjual sesuatu, karena tuntutan sebuah bisnis, maka kita menjual begitu saja, asal untung asal laku sudah begitu saja, namun jauh disana sebenarnya ada hal yang mungkin perlu kita renungi, misalnya bayangkan saja seorang customer kita mengumpulkan uang berbulan-bulan, demi mendapatkan barang impian yang kita jual, sedangkan bagi kita mungkin produk itu biasa untuk kita (iya karena kita yang jual), bayangkan bagaimana perasaan customer tersebut ketika ada sesuatu hal yang membuat dia kecewa, misalnya ada lecet produk, retak atau disfungsi lainnya, mungkin bagi kita yang tahu produk itu sudah OK, yang penting jalan tidak masalah, namun bagi sebagian orang customer yang notabene membeli karena sebuah kesempurnaan akan melihat sebuah produk yang dia beli 360 derajat, semua aspek dia perhatikan (artinya brand valuenya) tersampaikan dengan baik, sehingga membuat nilai-nilai pada produk yang ingin dimiliki oleh customer, dan contoh penerapan brand values itu diterapkan oleh Apple.inc
Marketing adalah tentang Nilai, Brand adalah tentang Emosional.
Didalam marketing ada proses komunikasi yang menjadi inti dari marketing, yang bertujuan menyampaikan suatu nilai, bagus tidak tergantung bagaimana bentuk penerapan suatu komunikasi ke dalam produk. bisa dalam bentuk brosur, teks, promosi tertulis, digital dll
Sedangkan Brand adalah proses penyampaikan sebuah Imajinasi, yang dipikirkan yang dibentuk oleh seorang brand builder / author, agar imajinasi itu sampai dan dirasakan oleh orang lain (customer).
Jika kombinasi itu tersampaikan dengan baik, maka tentunya nilai-nilai dan rasa emosi ketika seorang mendengar nama brand kita, maka secara emosi dia akan membayangkan dan menciptakan rasa untuk pikiran mereka sendiri, mempersepsikan brand value dari apa yang mereka pikirkan tentang kita.
Dan brand yang bagus, adalah yang mudah kita ingat, bahkan ketika kita hanya melihatnya sekali, atau hanya melihat logonya saja.
Follow on Instagram : @brandimaji | M. Nahrowi